Jakarta (ANTARA) - Tinggal selangkah lagi bagi Djokovic untuk meraih gelar Australian Open ke-10 yang akan memperpanjang rekornya setelah dia mengatasi awal yang lamban untuk mengalahkan Tommy Paul 7-5, 6-1, 6-2 dalam semifinal di Melbourne Park, Jumat.
Petenis Serbia itu berjuang untuk menemukan level terbaiknya selama pertemuan level tur perdananya dengan petenis Amerika tersebut, tetapi ternyata tidak membutuhkan waktu lama baginya untuk menguasai pertandingan.
Meskipun kehilangan empat gim langsung dari 5-1 yang membuat Paul bangkit di set pembuka, Djokovic akhirnya mengubah tujuh dari 11 break point untuk bergerak dalam satu kemenangan menyamai catatan Rafael Nadal yang memenangi 22 gelar major.
Kemenangan pertandingan yang berlangsung selama dua jam 20 menit itu membuat Djokovic mengatur pertarungan melawan Stefanos Tsitsipas, yang sebelumnya mengalahkan Karen Khachanov 7-6(2), 6-4, 6-7(6), 6-3.
Baca juga: Tsitsipas menuju final Australian Open untuk capai peringkat pertama
Selain perebutan gelar juara, final di Melbourne Park, Minggu, juga akan menjadi pertarungan untuk menduduki posisi teratas peringat ATP dunia, yang mana pemenangnya akan mengambil alih tempat Carlos Alcaraz.
"Tentu saja (menambah signifikansi ekstra)," kata Djokovic ketika ditanya tentang perebutan peringkat No.1 Dunia, seperti disiarkan laman resmi ATP.
"Memenangi Grand Slam dan menjadi No. 1 di dunia mungkin adalah dua puncak terbesar yang bisa Anda daki sebagai petenis profesional. Mari kita lihat apa yang terjadi."
Meskipun ia tidak mencapai level terbaik dari dua pertandingan terakhirnya melawan Alex de Minaur dan Andrey Rublev, Djokovic merasa nyaman di sebagian besar pertandingannya dengan Paul.
Satu-satunya pengecualian adalah kesalahan yang tidak biasa pada set pertama, ketika Paul mengambil keuntungan dari pukulan groundstroke yang tidak seperti biasanya dari petenis Serbia itu untuk menyamakan kedudukan menjadi 5-5.
Namun, meski melakukan 24 unforced error pada set pembuka, Djokovic mendapatkan kembali ketenangannya untuk mengklaim set tersebut.
Dia membawa momentum itu untuk mendominasi set kedua dan ketiga, memenangi empat game pertama dari keduanya untuk menghadang lawannya.
"Saya benar-benar beruntung bisa menahan diri menjelang akhir set pertama," ujar Djokovic.
"Itu adalah kuncinya. Setelah itu saya mulai lebih sering mengayunkan bola, jadi saya sangat senang bisa lolos ke final."
Baca juga: Djokovic hancurkan Rublev untuk ke semifinal Australian Open
Kemenangan pada babak semifinal itu memperpanjang rekor kemenangan beruntun Djokovic di Australian Open menjadi 27 pertandingan.
Petenis berusia 35 tahun itu menegaskan kembali betapa dia sangat menikmati dukungan teriakan dari para penggemar di Rod Laver Arena, tempat dia pertama kali mengangkat trofi Australian Open pada 2008.
"Itu sangat berarti, terutama pada tahap karier saya ini," kata Djokovic tentang dukungan penggemar di Laver.
"Saya membutuhkan mesin itu, saya membutuhkan energi itu dan saya sangat bersyukur masih memiliki cukup bahan bakar di kaki saya untuk dapat bermain di level ini di salah satu lapangan tenis terbesar di dunia," imbuhnya.
Sementara itu, Paul akan masuk 20 besar peringkat ATP berkat capaiannya di semifinal Grand Slam perdananya itu. Petenis berusia 25 tahun tersebut akan naik 16 peringkat ke No.19 pada Senin mendatang.
Baca juga: Ketenangan batin "senjata" Sabalenka di Australian Open
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023